Kisah Neeltgen Cornelis: Asisten Rumah Tangga yang Berinvestasi di VOC

Indonesiaartnews.or.id  Sebuah cerita menarik dari masa lalu menyoroti bagaimana seorang asisten rumah tangga, Neeltgen Cornelis, terlibat dalam dunia investasi saham pada abad ke-17. Pada tahun 1602, Kongsi Dagang Hindia Belanda melakukan penawaran umum perdana (IPO) yang menjadi awal dari sejarah perdagangan saham di Bursa Efek Amsterdam. VOC, perusahaan dagang yang menjual rempah-rempah, menarik minat banyak investor karena dianggap sebagai calon perusahaan sukses yang mampu memberikan keuntungan besar.

Perjalanan Neeltgen Cornelis dalam Berinvestasi

Neeltgen Cornelis, seorang ART yang bekerja untuk Direktur VOC, Dirck van Os, juga tertarik untuk berinvestasi dalam IPO VOC. Meskipun sebagai ART dengan penghasilan harian yang terbatas, Neeltgen merasa tertarik untuk berinvestasi karena keyakinannya akan potensi keuntungan besar yang ditawarkan oleh VOC. Meskipun ragu karena keterbatasan finansialnya, Neeltgen akhirnya memutuskan untuk menggunakan uang tabungannya, yang merupakan hasil dari kerja kerasnya, untuk membeli saham VOC.

Keputusan dan Konsekuensi Investasi

Neeltgen akhirnya menginvestasikan 100 gulden dari uang tabungannya untuk membeli saham VOC, meskipun jumlahnya kecil dibandingkan dengan investor lain yang menempatkan jumlah uang yang jauh lebih besar. Namun, meskipun mengalami keuntungan sesaat, Neeltgen kemudian menjual seluruh sahamnya setahun setelah pembelian. Padahal, jika ia mempertahankan sahamnya, potensi keuntungan yang lebih besar bisa didapat karena VOC tumbuh menjadi perusahaan terbesar di dunia dalam beberapa tahun setelah IPO.

Pelajaran dari Kisah Neeltgen Cornelis

Kisah Neeltgen Cornelis menggambarkan betapa pentingnya pengambilan keputusan investasi yang tepat dan kesadaran akan potensi jangka panjang dari investasi saham. Meskipun Neeltgen mengalami keuntungan sesaat, keputusannya untuk menjual sahamnya terlalu cepat membuatnya kehilangan potensi keuntungan yang lebih besar di masa depan. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya kesabaran dan pemahaman terhadap perusahaan serta pasar modal dalam menjalankan investasi saham.
Dilansir dari Olympic.or.id, dari kisah Neeltgen Cornelis, kita juga dapat menarik pelajaran tentang pentingnya untuk tidak hanya mengandalkan naluri dan intuisi semata dalam berinvestasi, tetapi juga melakukan riset dan analisis yang teliti. Dengan memahami dengan baik perusahaan yang akan diinvestasikan dan tren pasar, investor dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan meningkatkan peluang kesuksesan investasi jangka panjang. Ini menekankan perlunya pendekatan yang holistik dan strategis dalam mengelola portofolio investasi untuk mencapai tujuan keuangan secara optimal.