Ketua Perbasi, Danny Kosasih, Telah Meninggal Dunia

Sportsnas – Dunia  basket Indonesia tengah berduka atas kepergian Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih. Danny meninggal dunia pada Kamis malam, 5 September 2024, di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, setelah mengalami serangan jantung.

Kabar duka ini pertama kali disampaikan melalui pesan di Grup WhatsApp wartawan Perbasi: “Berita duka, Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih (Susuk), baru saja berpulang di RS Medistra. Info lebih lanjut akan menyusul.”

Danny Kosasih meninggal pada usia 69 tahun. Ia lahir dengan nama Kho Po Thay pada 20 Februari 1955. Danny telah menjabat sebagai Ketua Umum Perbasi sejak 2015, dan periode kepemimpinannya rencananya akan berakhir pada Oktober 2024.

Kepergian Danny Kosasih juga berdampak pada kegiatan yang telah dijadwalkan, termasuk konferensi pers kedatangan pelatih  basket asal Amerika Serikat, Phil Handy, yang seharusnya digelar pada Jumat, 6 September 2024 di Kantor LPDUK, Jakarta. Acara tersebut terpaksa ditunda. “Karena berita duka ini, acara besok di LPDUK dibatalkan. Informasi selanjutnya akan kami sampaikan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” demikian bunyi pesan dalam grup tersebut.

“Terima kasih kepada rekan-rekan media yang telah mendoakan Susuk. Kini Susuk sudah beristirahat dengan tenang,” tambah pesan itu.
Kepergian Danny Kosasih tentu meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga besar  basket Indonesia, terutama mengingat dedikasinya selama bertahun-tahun dalam memajukan olahraga ini.

Kepergian Danny Kosasih memang meninggalkan luka yang dalam di dunia  basket Indonesia. Sebagai Ketua Umum PP Perbasi, Danny tidak hanya berperan sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai figur yang selalu mendorong kemajuan dan pengembangan olahraga basket di tanah air. Di bawah kepemimpinannya, banyak langkah strategis yang diambil untuk memperkenalkan  basket lebih luas, baik di tingkat amatir maupun profesional.

Selama masa jabatannya, Danny banyak memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas liga  basket di Indonesia, serta membangun fasilitas yang lebih baik untuk para atlet muda. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat peduli terhadap perkembangan pemain muda dan selalu berusaha menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakat-bakat baru. Hal ini tercermin dari berbagai inisiatif yang melibatkan sekolah-sekolah, klub-klub basket, hingga komunitas-komunitas olahraga di berbagai daerah.

Tak hanya itu, Danny juga terlibat dalam memperkuat hubungan internasional antara Indonesia dengan federasi  basket dunia. Ia menjadi perantara yang membawa berbagai pelatih dan pemain berkelas internasional ke Indonesia untuk memberikan pelatihan dan berbagi pengalaman kepada para pemain lokal. Inisiatif ini jelas memberikan dampak positif, tak hanya untuk meningkatkan level permainan, tetapi juga meningkatkan eksposur  basket Indonesia di kancah internasional.

Namun, di balik semua keberhasilannya, Danny Kosasih tetap dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan penuh pengertian. Dalam berbagai kesempatan, ia selalu mengingatkan kepada seluruh komunitas basket Indonesia untuk menjaga semangat kebersamaan dan persatuan. Baginya, olahraga adalah alat untuk menciptakan kesatuan dan bukan sekadar kompetisi.

Meninggalnya Danny pada usia 69 tahun tentu menjadi kehilangan besar bagi dunia olahraga di Indonesia, terutama bagi dunia  basket yang sudah sangat dekat dengan hatinya. Meski begitu, warisan yang ia tinggalkan akan terus menginspirasi banyak orang untuk melanjutkan perjuangannya dalam memajukan  basket Indonesia.

Dalam beberapa hari ke depan, pastinya akan ada lebih banyak penghormatan yang diberikan kepada Danny Kosasih, baik melalui upacara penghormatan, maupun dengan mengenang dedikasinya melalui berbagai kegiatan yang telah direncanakan. Para pemain dan penggemar basket di Indonesia tentu akan merasakan dampak dari kepergiannya, namun semangat dan visi yang ia bawa akan terus hidup dalam setiap langkah maju dunia basket tanah air.

Kini, setelah kepergiannya, Danny Kosasih bisa beristirahat dengan tenang, namun kisah hidup dan dedikasinya akan terus dikenang sebagai bagian penting dari perjalanan basket Indonesia.